A.
Pengertian Harapan
1. Menurut
Dr. M. Munandar Soelaeman dalam buku berjudul Ilmu Budaya Dasar suatu pengantar
mengatakan bahwa harapan merupakan cita-cita, keinginan, penantian, kerinduan,
supaya sesuatu itu terjadi.(2007:106)
2. Menurut
Eddy Subandrijo dalam bukunya Ilmu Budaya Dasar tahun 2000 tentang manusia dan
harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan kepada diri
sendiri maupun kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa
3. Menurut
Drs.Mawardi dan Ir.Nur Hidayati dalam buku yang berjudul Ilmu Alamiah Dasar
,Ilmu Sosial Dasar,dan Ilmu Budaya Dasar (2000:181) mengatakan Harapan berasal
dari kata harap, artinya keinginan terjadinya sesuatu.
Dari definisi-definisi
diatas dapat disimpulkan pengertian dari harapan adalah suatu keinginan agar
cita-citanya tercapai.
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia
itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan,
biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa
pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri,
maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa. Agar harapan terwujud, maka
perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Bila dibandingkan
dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk,
sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan
cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat. Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk
sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup,
yakni ditengah suatu keluarga dan anggota masyarakat lainnya.
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
1. kelangsugnan hidup
2. keamanan
3. hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui lingkungan
5. perwujudan cita-cita
B.
Sebab Manusia Mempunyai Harapan
Dr Yuyun suriasumantri
dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
1. Teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2. Teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
1. Teori koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2. Teori korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1. kepercayaan pada diri sendiri
2. kepercayaan padaorang lain
3. kepercayaan pada pemerintah
4. kepercayaan pada Tuhan
C.
Pengertian Doa
1. Menurut Hebert Bisno (1969)
metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
2. Menurut Max Siporin (1975)
Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
3. Menurut Depatemen Sosial RI
Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.
metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
2. Menurut Max Siporin (1975)
Metode adalah sebuah orientasi aktifitas yg mengarah kepada persyaratan tugas-tugas dan tujuan-tujuan nyata.
3. Menurut Depatemen Sosial RI
Metode adalah cara teratur yg digunakan utk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dgn yg diharapkan.
D.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal
dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan
adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar amat penting bagi
manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai arti khusus bagi
hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam
tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati hati agar mereka tidak menyimpang
dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidakbenaran dalam bertindak, berucap
dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya..
E.
Kepercayaan dan Usaha Untuk Menyelesaikannya
Menurut pandangan bidang logika kebenaran memiliki pengertian yang tidak
jauh berbeda yaitu menyesuaikan kesamaan pemahaman antara keputusan dengan
objek yang diketahui benar-benar terbukti (kebenaran logis). Kebenaran logis
disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran
subjektif. Jika tidak ada kesamaan pemahaman antara keputusan dan objeknya yang
diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:
1.
Orang yang mengutarakan putusan keliru.
2.
Orang yang mengutarakan putusan sengaja
mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.
Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh
karena itu keepercayaan terdiri atas:
1.
Kepercayaan pada diri sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia.
hakekatnya kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Kepercayaan pada orang lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan
kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa
saja.
3.
Kepercayaan pada pemerintah, Menurut buku etika, Filsafat Tingkah karya Prof. I.R. poedjawiyatnya.
Negara itu berasal dari Tuhan. Setidaknya kedaulatan tertinggi ada pada Tuhan.
Namaun pada pandsangan demokratis mengatakan bahawa kedaulatan adalah milik
rakyat. Dan penjelmaan rakyat adalah negar melelui pemerintahan khusus.
4.
Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus
bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya
bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak.
F. Kebenaran
Kebenaran sangat penting bagi manusia, karena memiliki
arti khusus bagi hidupnya. Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap
dan perasaan.
Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam
bukunya “Filsafat
Ilmu” sebuah pengantar populer, ada 3 teori kebenaran, yaitu :
1.
Teori Koherensi atau Konsistensi
Yaitu suatu
pernyataan dianggap benar bila pernyataan tersebut bersifat koherensi atau
konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori
Korespondensi
Yaitu suatu
teori yang menjalankan bahwa suatu pernyataan benar jika materi pengetahuan
yang dikandung pernyataan itu berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang
dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori
Pragmatis
Kebenaran
suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis.
Pengalaman
Manusia pasti memiliki harapan,
harapan yang diperjuangkan untuk dicapai. Dan ini adalah pengalaman saya
mengenai harapan, saya memiliki harapan yang sangat banyak dan saya tahu itu
tidaklah mudah dicapai. Dibutuhkan banyak pengorbanan dan usaha yang sangat
keras demi mencapai semua harapan saya. Dan saya juga telah berjuang dengan
sungguh-sungguh serta bertekad tidak akan menyerah, karena saya yakin setiap
harapan yang diiringi dengan usaha keras dan doa, pasti akan terwujud. Allah
SWT tahu bagaimana kesungguhan kita dan tekad kita, maka dari itu kita jangan
pernah menyerah untuk meraih harapan atau cita-cita kita. Saya dahulu pernah
gagal dalam sekolah, saya dahulu sempat belajar di SMA terfavorit di daerah
saya, sewaktu saya duduk di kelas 10 SMA saya tidak berusaha dengan keras, saya
tidak mampu bersaing dengan teman-teman saya, dan akhirnya saya harus pindah
sekolah. Itu adalah kegagalan yang besar untuk saya, orangtua saya benar-benar
kecewa. Untuk itu saya benar-benar bertekad untuk terus berjuang walaupun
sesulit apapun cobaan yang harus saya hadapi, tapi usaha saja tidaklah cukup
setiap harapan haruslah dilandasi dengan keyakinan yang sangat kuat, karena
keyakinan itulah yang akan memberi kita kekuatan dalam berjuang. Yakin bahwa
semua harapan dan cita-cita kita akan tercapai, niscaya Allah SWT akan memberi
jalan dan ridho untuk kita.
No comments:
Post a Comment